Dalam Program Penguatan Komunitas Sastra yang digelar Rumah Kreatif Suku Seni Riau dengan didukung oleh Kementeriaan Kebudayaan, Pelatihan Alih Wahana Sastra ke Media Digital menjadi kegiatan pertama dalam program tersebut dengan narasumber Marhalim Zaini dan Aby Kusdinar kepada 10 peserta terpilih yang dilaksanakan di Studio Suku Seni, Sabtu (28/8).
Sebagai sastrawan yang menulis berbagai genre sekaligus Founder Rumah Kreatif Suku Seni Riau, Marhalim Zaini membuka rangkaian pelatihan serta memaparkan materi tentang alih wahana sastra. Yang memiliki potensi berlimpah untuk beralih ke wahana yang lain, ke teks yang lain, dan sebab demikian bahwa karya sastra tidak hanya sebatas behenti dibaca sebagai teks tertulis.
Dengan sifatnya yang multitafsir, alih wahana sastra diharapkan dapat membuka peluang cara baca yang lain, melalui pengembangan kreativitas lintas bidang, lintas seni, termasuk seni digital. Alih wahana bekerja dalam wilayah semacam itu. Sebuah ikhtiar yang menantang bagi mendorong perluasan keterbacaan karya sastra.
Masih produktif melahirkan sejumlah film hingga saat ini, Aby Kusdinar, sebagai Sineas Riau serta pendiri Rumah Produksi Shunshower film, juga melanjutkan pemaparan materi dengan pengkaryaan sastra ke media digital. Dan juga memaparkan untuk membuka ruang-ruang tafsir baru karya sastra menjadi salah satu upaya pengembangan budaya digital bagi generasi mutahkir.
Dilaksanakan hingga sore, Pelatihan Alih Wahana Sastra ke Media Digital yang diisi oleh para peserta dengan rentang usia dari 16-25 tahun pun ditutup dengan mempresentasikan karya-karya dari peserta alih wahana yang diantaranya banyak lewat sastra puisi. Dan menutup hal tersebut, kerja alih wahana sastra, utamanya ke media digital, akan membuka kemungkinan baru bagi keterbacaan karya sastra yang lebih luas serta mendekatkannya dengan tuntutan perkembangan dunia hari ini. (H2M)
© 2025 Rumah Kreatif Suku Seni Riau